Dear Abby (PART 1)

by Sabtu, Januari 25, 2014 0 komentar

Hallo

seperti biasa ankel dimas akan share cerita dari creepypasta indonesia
selamat membaca:):):)

kita memang tidak pernah mengobrol sebelumnya, jadi kurasa ini sedikit aneh, tapi kupikir ini sungguh penting bagiku, namaku Jay, aku bekerja sebagai kasir ditoko dekat 67th Street. kau ingat grosir dengan lahan parkir yang tampak terlalu besar ? ya, yang itu. umurku 24, dengan postur yang agak jangkung dan penampilanku yang...yah bisa dibilang berantakan, kau mungkin takkan mengenaliku jika kita bertemu lagi, wajahku memang tidak tampan dan mudah dilupakan. hehehe.. jujur saja aku bahkan tak mengerti kenapa aku menceritakanmu hal-hal ini.. tapi ini bukanlah alasanku menyuratimu.
aku sedang bekerja lembur kemarin, hari itu adalah hari yang biasa dan tak ada hal yang begitu berbeda, tapi kau akan terkejut bagaimana pekerjaan ini mungkin terasa begitu menyenangkan diwaktu-waktu tertentu,
aku sedang membaca buku yang pekerja shift sebelumnya tinggalkan dimeja, buku tentang misteri pembunuhan yang penuh klise, sangat membosankan jika kau tanya pendapatku. ketika kau muncul dan mengubah malamku, aku tidak benar-benar yakin hal apa darimu yang sungguh menarik perhatianku pada awalnya, tapi saat kulihat dirimu, ada suatu perasaan aneh datang padaku, percampuran antara senang dan takut, cara terbaikku untuk menggambarkannya. malam itu toko sedang sepi pengunjung dan aku sedang duduk bermalasan dikursi, saat kau menghampiriku dan membuatku gugup. kau tahu ? kau terlihat sangat cantik , saat kau menyapaku dan bilang "hey" lalu menyerahkan belanjaanmu, sudah cukup untuk membuat jantungku berdetak lebih cepat, dari caramu berbicara dan menatapku dapat kukatakan bahwa kau kelelahan, memang tidak mengherankan mengingat saat itu telah larut. butuh waktu beberapa saat bagiku untuk menyadari bahwa kau menyapaku sebelumnya, dan aku menjawabnya gagap, "h-hai". aku mengutuk diriku sendiri untuk itu.
aku duduk dan mencoba fokus. "siapa namamu ?" tanyaku, dan lagi, kusadari betapa janggalnya seorang kasir bertanya nama pelanggan, tapi aku senang telah bertanya, kau bilang namamu Abigail, dan kau juga mengizinkanku memanggilmu Abby untuk lebih singkatnya. Abby, terdengar cocok sekali dengan sosokmu, begitu manis dan menenangkan tiap kusebut dalam kesendirianku. kau tampak bingung saat aku menatapmu balik dan aku bertanya-tanya apa aku melakukan sesuatu yang salah.
"bukankah kau seharusnya mengemas barang-barang itu?" kau bilang sembari menunjuk belanjaanmu. aku sungguh terkejut dan malu bukan kepalang , aku menunduk dan meminta maaf padamu, lalu membungkus semua belanjaanmu secepat yang kubisa, dengan ceroboh tentunya. aku bahkan tak dapat percaya sungguh konyolnya diriku, tapi saat aku mendongak, kusadari bahwa kau tertawa.
"kau lumayan lucu" kau bilang. aku mencoba untuk tetap santai namun tak kupungkiri bahwa aku begitu bahagia. seorang gadis sepertimu berkata bahwa aku lucu ?
"kau juga" kataku saat menyelesaikan kantung-kantung belanjaanmu, kau menoleh ketika sampai di pintu keluar toko dan mengucapkan "selamat malam" padaku. 
kurasa sudah cukup bodoh bagiku untuk menuliskan semuanya disini, kau mungkin masih mengingatnya, maksudku, itu baru terjadi kemarin.
aku pulang kerumah dengan perasaan gembira dan kepercayaan diri yang begitu tinggi. aku masih belum begitu yakin jika kemarin itu nyata, hehehe. ngomong-ngomong, aku mengirimkanmu surat ini untuk memberitahumu bahwa... kurasa aku jatuh cinta padamu, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya kurasakan malam itu, hanya emosi yang bercampur -aduk.
aku tahu bahwa di dalam transaksi kecil kita saat itu ada sesuatu yang lebih. sesuatu diantara kita. atau setidaknya kuharap begitu. aku menunggu balasan darimu segera.

Sincerely, Jay.

***

Dear Abby,

sudah seminggu sejak surat pertamaku dan aku belum menerima balasan darimu, tapi itu tidak masalah. jadi bagaimana kabarmu ? hidupku berjalan sebagaimana biasanya, bangun pagi, pergi bekerja, pulang kerumah dan tidur. aku tinggal di sebuah apartemen murah, tapi kurasa itu layak mengingat jenis pekerjaan yang kulakukan, aku sering memikirkanmu akhir-akhir ini dan kadang aku bertanya apa kau masih ingat denganku?
aku melihatmu lagi hari ini saat bekerja, tapi kali ini di jam yang lebih awal, aku tak ingin mengganggumu sampai kau selesai, dan ketika kau menghampiriku lagi, kau membuatku merasakan sensasi yang luar biasa, kali ini aku tak begitu gugup dan aku berusaha terlihat normal apapun yang akan kau lakukan atau katakan, aku takkan membiarkan gadis sepertimu lewat begitu saja, kau bergumam pelan saat berjalan kearahku, terlalu pelan untuk dapat kudengar lalu menyerahkan belanjaanmu dan menunggu di ujung counter. ini jelas bukan seperti yang kuharapkan, kau juga seperti tak merasakan apapun terhadapku, tapi tidak apa-apa, kupikir kau akan berbicara padaku namun yang terjadi adalah kau mengacuhkanku seperti baru bertemu. ini membuatku ragu apakah kau sudah mendapatkan surat pertamaku atau belum, kau harusnya lebih sering memeriksa kotak suratmu.
saat itu aku menatapmu lekat-lekat dan melihat wajahmu, dan bersamaan dengan itu kau menatapku balik, mata kita bertemu walau hanya sedetik-duadetik, tapi dari waktu yang sangat singkat itulah aku melihat banyak hal lebih jauh darimu. aku merasa seperti telah mengenalmu sejak lama, seperti seluruh emosi dan perasaanmu menyatu denganku. apa kau merasakan hal yang sama terhadapku ?
segera setelah aku selesai membungkus belanjaanmu, kau membayar dan beranjak keluar dari toko, sebenarnya ini hal yang biasa karena aku melakukannya hampir 50 kali setiap hari, aku telah bertekad sejak kutulis surat pertamaku malam itu, aku ingin mengenalmu lebih jauh. tapi sepertinya aku mengacaukan yang ini, ...aku tidak puas, aku ingin lebih.
ada ruangan kecil diujung kiri toko yang dikhususkan hanya untuk pegawai. aku tahu disana mereka menyimpan rekaman kamera pengintai sepanjang hari, semua pegawai telah diberitahu akan hal ini dan semua letak-letak kamera pengintai saat dipekerjakan. beruntungnya aku, terdapat satu kamera tepat didinding sebelah kananku.
aku menunggu sampai toko tutup dan semua orang telah pergi lalu masuk kedalam, setelah melihat-lihat beberapa layar televisi, akhirnya kutemukan satu yang terhubung dengan camera dekat counterku. aku memutarnya ulang sampai saat dimana kuingat kau masuk kedalam toko, setelah beberapa menit mencari aku menemukannya, disanalah kau. aku menghentikannya di gambar terbaik. aku tahu ini tak seberapa tapi hanya inilah dapat kulakukan sekarang. melihatmu sepuas hati dan menyadari betapa sempurnanya sosokmu. setiap hal yang ada ditubuhmu, rambut, wajah, kakimu yang jenjang.... semuanya terlalu sempurna. aku terus mengulang-ulang rekaman dari awal kau masuk sampai keluar dari toko, aku tak dapat menahan diri, mataku terpaku dilayar. 
setelah kupertimbangkan beberapa lama, aku memutuskan untuk membawa kaset rekaman itu pulang bersamaku. aku tahu ini dilarang dan aku bisa dipecat dari pekerjaanku karena ini, aku hanya tak mampu menahan diri, aku inginkan kau bersamaku sepanjang waktu, bahkan jika itu berarti aku harus kehilangan pekerjaanku, .
Abby, aku cinta padamu, aku suka segalanya tentangmu, kaulah satu-satunya hal diotakku sekarang, apakah kau merasakan hal yang sama denganku Abby ? 
aku ingin kita bersama selamanya. 
aku menunggu balasan darimu secepatnya.

Unknown

Developer

Hidup adalah kegelapan, kegelapan adalah hidup.

0 komentar:



:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar