Don't Close Your Eyes

by Sabtu, Januari 25, 2014 0 komentar

Foto: Hore.. ane ultah :), 
btw, selamat bermalam minggu

Don't Close Your Eyes 
Source: Creepypasta.wikia
Translate: *Jordan*

Malam itu, anakku datang ke kamarku. Aku terbangun karena dia menatapku dengan mata lebar. Ini sangat tidak biasa. Dia biasanya tidur nyenyak sepanjang malam dan tidak pernah mempunyai mimpi buruk apapun.

" Ada apa, Sayang? " Aku bertanya dengan lembut.

" Aku tidak bisa tidur, " jawabnya . Matanya mulai mengeluarkan air sedikit, tetapi ia tidak berkedip.

" Apa ada yang salah ? " Aku duduk dan mulai mengusap mataku sampai anakku menarik tangan aku .

" Jangan menutup mata ibu,. ‘Ia’ akan datang lebih dekat saat ibu menutup mata, " bisiknya .

Aku menatapnya . Air matanya mulai menetes. Aku menyadari bahwa anakku tidak mengedipkan matanya selama beberapa menit. Karena penasaran akan “ia”, aku keluar melewati lorong kosong yang dingin dan masuk ke kamar anakku. Ketika aku mengedipkan mata, tiba-tiba ada suara pintu berderit. Aku melihat ada sesosok hantu membawa pisau berdiri di pintu ruang tamu. Hantu itu terus menatapku dengan tajam. Rasanya seperti kontes tatap-tatapan. Hanya, setiap kali Anda berkedip, hantu itu akan bergerak maju untuk mendekati Anda. Aku selalu membenci permainan seperti ini ketika aku masih kecil .

Aku kembali ke kamarku dan menemui anakku. Kami mencoba keluar rumah tetapi hantu itu terus menjaga pintu depan. Satu-satunya pilihan adalah menunggu matahari terbit. Anakku tiba-tiba menganjurkanku agar menggunakan tetes mata. Aku lalu berlari ke kamar mandi untuk mengambil obat tetes mata yang banyak. 

Beberapa saat kemudian…

Kami sudah memakai dua botol obat tetes mata . Untung aku membeli satu kotak tetes mata. Aku melihat jam di kamar. Masih pukul 2 pagi. Aku merasa khawatir apakah obat tetes mata ini cukup hingga matahari terbit. 

Pukul 3 pagi…

Botol terakhir sudah hampir habis dan mata kami mulai mengering lagi. Sosok itu melangkah beberapa kali karena kesalahan yang kami perbuat.

Dua jam. Hanya dua jam sampai matahari terbit, tapi aku tidak tahu apakah kita bisa bertahan selama itu tanpa obat tetes mata. Aku merasakan betapa besarnya kantung mataku ... 

Pukul 4 pagi…

Hantu itu telah berada di sisi tempat tidurku sekarang . Anakku menangis dengan mata terbuka , dan sepertinya itu membantunya untuk bertahan lebih lama. Mataku tidak kuat, jadi aku mengedipkan mataku beberapa kali. Dan sekarang, aku bisa merasakan bau napas mengerikan di wajahku…
hello
di hari minggu yang indah ini, dengan ditemani secangkir (c) hangat
seperti biasa, ankel akan share cerita dari creepypasta indonesia 
:>):>):>)

selamat membaca :):):)

Malam itu, anakku datang ke kamarku. Aku terbangun karena dia menatapku dengan mata lebar. Ini sangat tidak biasa. Dia biasanya tidur nyenyak sepanjang malam dan tidak pernah mempunyai mimpi buruk apapun.

" Ada apa, Sayang? " Aku bertanya dengan lembut.

" Aku tidak bisa tidur, " jawabnya . Matanya mulai mengeluarkan air sedikit, tetapi ia tidak berkedip.

" Apa ada yang salah ? " Aku duduk dan mulai mengusap mataku sampai anakku menarik tangan aku .

" Jangan menutup mata ibu,. ‘Ia’ akan datang lebih dekat saat ibu menutup mata, " bisiknya .

Aku menatapnya . Air matanya mulai menetes. Aku menyadari bahwa anakku tidak mengedipkan matanya selama beberapa menit. Karena penasaran akan “ia”, aku keluar melewati lorong kosong yang dingin dan masuk ke kamar anakku. Ketika aku mengedipkan mata, tiba-tiba ada suara pintu berderit. Aku melihat ada sesosok hantu membawa pisau berdiri di pintu ruang tamu. Hantu itu terus menatapku dengan tajam. Rasanya seperti kontes tatap-tatapan. Hanya, setiap kali Anda berkedip, hantu itu akan bergerak maju untuk mendekati Anda. Aku selalu membenci permainan seperti ini ketika aku masih kecil .

Aku kembali ke kamarku dan menemui anakku. Kami mencoba keluar rumah tetapi hantu itu terus menjaga pintu depan. Satu-satunya pilihan adalah menunggu matahari terbit. Anakku tiba-tiba menganjurkanku agar menggunakan tetes mata. Aku lalu berlari ke kamar mandi untuk mengambil obat tetes mata yang banyak.

Beberapa saat kemudian…

Kami sudah memakai dua botol obat tetes mata . Untung aku membeli satu kotak tetes mata. Aku melihat jam di kamar. Masih pukul 2 pagi. Aku merasa khawatir apakah obat tetes mata ini cukup hingga matahari terbit.

Pukul 3 pagi…

Botol terakhir sudah hampir habis dan mata kami mulai mengering lagi. Sosok itu melangkah beberapa kali karena kesalahan yang kami perbuat.

Dua jam. Hanya dua jam sampai matahari terbit, tapi aku tidak tahu apakah kita bisa bertahan selama itu tanpa obat tetes mata. Aku merasakan betapa besarnya kantung mataku ...

Pukul 4 pagi…

Hantu itu telah berada di sisi tempat tidurku sekarang . Anakku menangis dengan mata terbuka , dan sepertinya itu membantunya untuk bertahan lebih lama. Mataku tidak kuat, jadi aku mengedipkan mataku beberapa kali. Dan sekarang, aku bisa merasakan bau napas mengerikan di wajahku…

Unknown

Developer

Hidup adalah kegelapan, kegelapan adalah hidup.

0 komentar:



:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar